Film

Kamis, 25 September 2008

Wanita di Masa Kini

Sejenak kita tinjau kedudukan wanita di jaman jahiliyah. Pada saat itu masyarakat jahiliyah sangat tidak menghargai wanita. Mereka sangat terhina dan rendah derajatnya jauh di bawah laki-laki. Mereka beranggapan bahwa wanita tidak dapat mencari nafkah, tidak bisa mengangkat senjata, merusak negara, dan pembawa ke jurang kesengsaraan dalam rumah tangga. Bahkan melahirkan anak wanita pun dianggap aib yang memalukan. Sehingga tercetuslah dalam hati sanubari mereka bahwa anak perempuan harus dibunuh. Maka timbullah ikrar di kalangan kaum jahiliyah masa itu yaitu barang siapa melahirkan anak wanita harus dikubur hidup-hidup.
Sungguh wanita sama sekali tiada berharga, kemudian lahirlah satu pemimpin besar seluruh dunia yaitu Nabi Muhammad saw., yang menuntun umat dari kegelapan menuju ke arah terang benderang, dari kebatilan menuju ke arah yang benar. Nabi Muhammad saw. Yang pertama kali mengangkat derajat kaum wanita. Beliaulah yang paling berjasa demi kemajuan kaum wanita. Berkat perjuangan beliau kaum wanita diwajibkan menuntut ilmu pengetahuan sama dengan kaum pria, dalam haditsnya Rasulullah saw. Bersabda, ”Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi kaum muslimin dan muslimat.” Kaum wanita berani tampil dalam peperangan, berkat perjuangan beliau wanita berani mempertaruhkan nyawanya menghadapi pertempuran.
Bukan hanya di jaman jahiliyah saja kaum waita dianggap rendah derajatnya dibandingkan pria. Di Indonesia pada abad ke-17 masih terdapat perbedaan hak antara pria dan wanita. Tidak ada hak bagi wanita untuk duduk dalam pemerintahan. Apalagi menjadi pemimpin suatu negara. Wanita pada saat itu hanya terbatas bisa membaca dan menulis, dan yang terpenting adalah bekerja sebagai ibu rumah tangga saja.
Namun suasana demikian tidak sampai berjalan lama. Kira-kira pada abad ke-18 lahir seorang pejuang pelopor wanita, yaitu R.A. Kartini. Beliau membuka jalan dalam pendidikan anak wanita Indonesia, membangkitkan semangat para wanita untuk bergerak lebih bebas dan leluasa di segala bidang. Kebebasan menuntut ilmu, bekerja mencari nafkah bahkan kebebasan untuk terjun ke masyarakat mengabdikan kemampuannya. Kewajiban kita adalah melanjutkan perjuangan dan cita-citanya sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan hadits.
Suatu perbuatan yang tercela bila ada suatu kaum yang selalu menghina dan merendahkan derajat kaum wanita. Padahal kaum wanita memegang peranan penting demi kesejahteraan dan tegaknya rumah tangga. Akan terbinakah sebuah keluarga bila tidak ada kaum wanita? Memang benar suatu pepatah Arab mengatakan, “Surga itu di bawah telapak kaki ibu.” Maka dari itu ibulah yang paling berhak mendapatkan suatu penghargaan lebih dibandingkan yang lain.
Alhamdulillah, setapak demi setapak, tampaklah suatu kemajuan kaum wanita di masa kini. Pada saat ini telah ada persamaan hak antara kaum pria dan wanita. Hak bersekolah, bekerja, berpolitik, dan berkiprah di masyarakat. Tidak sedikit kaum wanita yang menjadi doktor, insinyur, bahkan pemimpin negara.
Namun kondisi dan situasi yang bahagia ini sekarang berbalik menjadi kondisi yang memprihatinkan, karena krisis multidimensi melanda bangsa Indonesia. Krisis ekonomi, kepercayaan, dan moral. Krisis ekonomi menyebabkan banyak pengagnguran sehingga kriminalitas di mana-mana. Masyarakat sudah tidak percaya lagi pada pemimpinnya bahkan guru pun tidak dipercaya. Sehingga Ujian Akhir Nasional harus melibatkan pihak berwajib dan mahasiswa akibat krisis kepercayaan. Krisis moral membuat sebagian masyarakat sudah tidak ingat dosa ketika memperkosa dan mencabuli wanita bahkan anak atau cucunya sendiri. Na’udzubillahi min dzaalik.
Peringatan Allah SWT dalam surat At-Tiin ayat 4-5, ”Sungguh aku telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya kemudian aku campakkan dia dalam api neraka yang paling bawah.”
Jika kita analisa penyebab dari semua ini salah satunya adalah karena ulah wanita. Wanita sudah tidak malu lagi untuk membuka auratnya sehingga tampak keindahan benetuk tubuhnya yang menyebabkan terjadinya perzianaan. Tempat lokalisasi resmi ataupun tidak resmi marak oleh pengunjung. Sungguh amat memprihatinkan. Rasulullah saw. Bersabda, ”Wanita adalah tiang negara, apabila wanita baik maka negara pun akan baik. Tetapi apabila wanita itu rusak maka negarapun akan rusak.” Wallahua’lam bishshowab.

Tidak ada komentar: